BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Transportasi adalah pemindahan manusia atau
barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan
yang digerakkan oleh manusia atau mesin.
Kebutuhan transportasi merupakan kebutuhan turunan
(derived demand) akibat aktivitas ekonomi, sosial, dan sebagainya. Dalam
kerangka makro-ekonomi, transportasi merupakan tulang punggung perekonomian
nasional, regional, dan lokal, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Harus diingat
bahwa sistem transportasi memiliki sifat sistem jaringan di mana kinerja
pelayanan transportasi sangat dipengaruhi oleh integrasi dan keterpaduan
jaringan.
Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu, transportasi
darat, laut, dan udara.Transportasi udara merupakan transportasi yang
membutuhkan banyak uang untuk memakainya. Selain karena memiliki teknologi yang
lebih canggih, transportasi udara merupakan alat transportasi tercepat
dibandingkan dengan alat transportasi lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka permasalahan yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Uraian
umum mengenai pengertian dari transportasi.
2. Transportasi
juga merupakan tulang punggung dari perekonomian.
3. Penjelasan
tentang manajemen angkutan atau traffic management.
1.3 Tujuan Masalah
Adapun
tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1.
Untuk mengetaui
secara umum tentang karakteristik dari dunia transportasi secara keseluruhan.
2.
Untuk menambah
wawasan kita mengenai perkembangan transportasi di Indonesiaa saat ini, terutama
distribusi transportasi
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Karakteristik Museum
Museum Trasnportasi adalah museum milik Kementrian
Perhubungan yang bertujuan mengumpulkan, memelihara, meneliti, memamerkan bukti
sejarah dan perkembangan transportasi, serta perannya dalam pembangunan
nasional. Museum ini berdiri diatas lahan seluas 6,25 hektar. Pemancangan tiang
pertama dilakukan oleh Ibu Tien Soeharto pada tanggal 14 Februari 1984, sedang
pembangunannya dimulai pada tahun 1985 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto
pada tanggal 20 April 1991.
Museum ini menampilkan berbagai moda transportasi yang
mengandung nilai sejarah dan perannya dalam perjuangan bangsa. Keberadaan
museum ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi sekaligus sebagai tempat
rekreasi yang edukatif.
Pameran diselenggarakan di dalam dan di luar ruangan.
Pameran di dalam ruang dibagi menjadi beberapa tempat yang seolah-olah
merupakan bangunan tersendiri yang disebut dengan modul, terdiri atas modul
pusat, modul darat, modul laut dan modul udara, baik dengan benda asli, tiruan,
miniatur, foto, maupun diorama.
Modul pusat menggambarkan keberadaan transportasi
tradisional masa lampau, mencakup trasportasi darat dan laut dari berbagai
daerah di Indonesia, berupa alat trasportasi sederhana dengan menggunakan
tenaga manusia, hewan atau angina; antara lain Cikar, Andong, Bendi, Becak,
Perahu layar.
Modul darat menggambarkan keberadaan dan layanan
transportasi darat, yang mencakup transportasi jalan raya, jalan baja, sungai,
danau dan penyebrangan, berupa alat transportasi yang sudah menggunakan tenaga
mesin awal sampai sekarang, antara lain Cikar DAMRI yang merupakan armada
pertama DAMRI dan berperan pada masa kemerdekaan tahun 1946 sebegai alat angkut
logistic militer di Surabaya dan Mojokerto. Selain bus tentunya ada gerbong
kereta api beserta lokomotifnya, becak Siantar, berbagai jenis sepeda dan
lain-lain.
Modul laut menggambarkan keberadaan
dan layanan jasa transpotasi laut yang telah menggunakan mesin, mencakup
berbagai kapal penumpang, container, dok terapung, serta peralatan penunjangnya
; dilengkapi paparan teknologi kelautan dengan berbagai jenis kapal laut,
prasaranan dewasa ini, serta peralatan penunjang lainnya.
Modul udara menggambarkan keberadaan layanan dan jasa
transportasi udara serta perkembangannya serta teknologi peralatan transportasi
udara, yang mencakup pesawat terbang, peralatan transpotasi udara, dan
peralatan Bandar udara.
2.2 Profil Museum
Museum
Transportasi terletak di kawasan TMII atau biasa di sebut dengan taman mini
Indonesia indah, ,Jakarta Timur,
DKI Jakarta, Indonesia. Selain harga tiketnya dapat dibilang murah meriah akses
menuju kesana tidaklah sulit,bias menggunakan kendaraan umum atau kendaraan
pribadi
Koleksi
Museum Transportasi TMII Jakarta berupa Becak Motor buatan Siantar, Sumatera
Utara, yang juga dikenal sebagai Becak Siantar. Angkutan ini menggabungkan
becak dengan sepeda motor besar, seperti Dukati, Java, dan BSA. Di sebelahnya
adalah Becak Medan yang terbuat dari sepeda genjot, menggandeng tempat
penumpang yang berada di sampingnya.
Koleksi
lainnya berupa Perahu Lesung Suku Asmat tahun 1990, ukuran 1170 x 50 cm, tinggi
110 cm, dalam 34 cm. Dibuat dari kayu kuning atau kayu susu / yerat yang
dikupas kulitnya, diruncingkan ujungnya, dan dilubangi membentuk lesung. Haluan
perahu diberi ornamen Cicemen, yaitu ukiran burung dan roh nenek moyang.
Sebuah pesawat latih PK-ATV bermesin tunggal buatan New
Zealand 1969 terlihat di sebuah ruangan, juga peralatan Bandar udara. Di museum
ada juga Lori Dayung buatan 1922 berkapasitas empat eks Sk Babat Daop VIII
Surabaya, dan Lori Genjot 1940 eks Stasiun Madiun tahun 1940 s/d 1945. Di
dekatnya ada tuas Sinyal 21 Ganda buatan bangkel teknik Kiaracondong Bandung
tahun 1989 berupa lemari blok lengkap dan unit handel /lemari mistar 1 x 21
ganda.
Harus
diapresiasi bahwa industri transportasi tanah air juga mengalami kemajuan. PT
Dirgantara Indonesia terus berbenah setelah hendak dibunuh IMF sewaktu krisis
1998. Demikian juga PT PAL dan KAI yang diharapkan menjadi ujung tombak
perkembangan teknologi transportasi massal Indonesia.
2.3 Kegunaan
Museum
Museum
digunakan untuk menyimpan hasil budaya agar tetap terjaga rapi dan dapat
dinikmati oleh masyrakat. Ada pula kegunaan dari museum transportasi, yaitu
kita dapat mengetahui jenis transportasi tradisional dari seluruh Nusantara dan negara lain, dan kita
juga dapat mengetahui lebih jelas asal-usulnya. Kita juga dapat mengetahui
perbedaan antara transportasi dari masing-masing daerah di Indonesia.Museum ini
juga dapat dijadikan sarana edukasi bagi anak-anak agar mengetahui dan
mencintai hasil karya bangsa Indonesia.
2.4 Biaya dan
Waktu buka Museum
Ada pula dengan tujuan pemeliharaan museum itu
sendiri, maka untuk mengunjungi Museum Wayang ini dikenakan dengan biaya
sebagai berikut :
Dewasa
: Rp.
5.000,-
Anak-anak/ Pelajar
: Rp. 3.000,-
Dan untuk waktu buka Museum adalah :
Senin s.d Minggu
: 09.00 – 17.00 WIB
Kita juga dapat bertanya-tanya mengenai Museum Wayang
ini lebih lanjut dengan menghubungi ke :
Telp : (021) 8400482
Fax : (021) 84000709
BAB III
KESIMPULAN & SARAN
3.1 Kesimpulan
Museum tidak hanya sekedar tempat rekreasi atau wisata,
namun museum juga dapat dijadikan tempat belajar dan mendapatkan ilmu
pengetahuan atau untuk tempat pameran dari isi museum tersebut. Di Indonesia,
museum kurang diminati oleh masyarakat atau pemerintah, karena kurangnya minat
untuk menambah ilmu / wawasan,serta fasilitas yang kurang mendukung sedangkan
museum di luar negeri menjadi salah satu daya tarik tempat wisata oleh
pengunjung dan pemerintah mendukung untuk pengembangan terhadap museum dan
memberikan fasilitas yang layak dan nyaman.
3.2 Saran
Sebaiknya pemerintah memperhatikan
kenyamanan,keamanan, dan koleksi-koleksi yang ada di museum wayang agar museum
dapat menjadi tempat wisata yang diminati masyarakat, khususnya generasi muda
Indonesia agar mengetahui sejarah dan budaya bangsa nya. Karena generasi muda
yang membangun dan melestarikan budaya dan tempat wisata di Indonesia. Pihak
musium memberikan sarana yang layak, agar para pengunjung betah dan ingin
kembali ke museum ini lagi. Tidak hanya petugas musium atau pemertintah yang membantu
dalam pengembangan museum ini, namun generasi muda dan seluruh masyarakat juga
ikut membantu melestarikan museum ini dan membuat musium ini menjadi salah satu
ikon wisata Indonesia di mata dunia yang mempelajari atau dapat mengetahui
pelajaran tentang seni dari wayang.
LAMPIRAN FOTO
LAMPIRAN TIKET
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Museum transportasi, TMII.
[2]. http://tamanmini.com/museum/museum-transportasi?lang=en
[3]. https://www.thearoengbinangproject.com/museum-transportasi-tmii-jakarta/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar