1.Ilmu Pengetahuan,Teknologi dan
Kemiskinan
Berbicara tentang
ilmu pengetahuan,teknologi dan kemiskinan tidak mustahil kita akan melihat ke
masa lampau atau masa depan yang penuh dengan ketidakpastian. Bahasa“Ilmu
Pengetahuan” sudah lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari,terdiri dari dua
kata yaitu “ilmu” dan “pengetahuan”. Namun, berbicara tentang pengetahuan saja
akan menghadapi berbagai masalah,seperti kemampuan kita dalam memahami fakta
pengalaman dan dunia realitas, hakikat pengetahuan, kebenaran, kebaikan, membentuk pengetahuan, sumber pengetahuan dan
sebagainya.
Teknologi dalam penerapannya sebagai jalur utama yang
dapat menyonsong masa depan,sudah diberi kepercayaan yang mendalam. Dia dapat
mempermudah kegiatan manusia, meskipun mempunyai dampak sosial yang muncul
sering lebih penting artinya daripada kehebatan teknologi itu.
Kemiskinan sendiri merupakan tema sentral dari perjuangan
bangsa, sebagai perjuangan yang akan memperoleh kemerdekaan bangsa dan motivasi
fundamental dari cita-cita masyarakat adil dan makmur. Berbicara tentang
kemiskinan akan menghadapkan kita pada persoalan lain, seperti persepsi manusia
terhadap kebutuhan pokok, posisi manusia dalam lingkungan sosial dan persoalan
yang lebih jauh, bagaimana ilmu pengetahuan (ekonomi) dan teknologi
memanfaatkan sumber daya alam untuk mengurangi kemiskinan di tengah masyarakat.
2. Kerukunan Umat Beragama
Kerukunan
merupakan kebutuhan bersama yang tidak dapat dihindarkan di Tengah perbedaan.
Perbedaan yang ada bukan merupakan penghalang untuk hidup rukun dan berdampingan
dalam bingkai persaudaraan dan persatuan. Kesadaran akan kerukunan hidup umat
beragama yang harus bersifat Dinamis, Humanis dan Demokratis, agar dapat
ditransformasikan kepada masyarakat dikalangan bawah sehingga, kerukunan
tersebut tidak hanya dapat dirasakan/dinikmati oleh kalangan-kalangan
atas/orang kaya saja.Karena, Agama tidak bisa dengan dirinya sendiri dan
dianggap dapat memecahkan semua masalah. Agama hanya salah satu faktor dari
kehidupan manusia. Mungkin faktor yang paling penting dan mendasar karena
memberikan sebuah arti dan tujuan hidup. Tetapi sekarang kita mengetahui bahwa
untuk mengerti lebih dalam tentang agama perlu segi-segi lainnya, termasuk ilmu
pengetahuan dan juga filsafat. Yang paling mungkin adalah mendapatkan
pengertian yang mendasar dari agama-agama. Jadi, keterbukaan satu agama
terhadap agama lain sangat penting. Kalau kita masih mempunyai pandangan yang
fanatik, bahwa hanya agama kita sendiri saja yang paling benar, maka itu
menjadi penghalang yang paling berat dalam usaha memberikan sesuatu pandangan
yang optimis.
3. ETNOSENTRISME
Etnosentrisme adalah
persepsi yang dimiliki oleh individu yang menganggap bahwa budayanya adalah
yang terbaik diantara budaya-budaya yang dimiliki oleh orang lain.Salah satu
faktor yang mendasar yang menjadi penyebab munculnya etnosentrisme di Bangsa
ini adalah budaya politik masyarakat yang cenderung tradisional dan tidak
rasionalis. Budaya politik masyarakat kita masih tergolong budaya politik
subjektif Ikatan emosional –dan juga ikatan-ikatan primordial- masih cenderung
menguasai masyarakat kita. Masyarakat kita terlibat dalam dunia politik dalam
kerangka kepentingan mereka yang masih mementingkan suku, etnis, agama dan
lain-lain. Aspek kognitif dan partisipatif masih jauh dari masyarakat kita.
Salah satu faktor
yang juga menjadi penyebab munculnya masalah etnosentrisme adalah pluralitas
Bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terdiri dari berbagai
suku, agama, ras dan golongan. Pluralitas masyarakat Indonesia ini tentu melahirkan
berbagai persoalan. Setiap suku, agama, ras dan golongan berusaha untuk
memperoleh kekuasaan dan menguasai yang lain.Pertarungan kepentingan inilah
yang sering memunculkan persoalan-persoalan di daerah.
How to bet on sports toto.com - Sporting 100
BalasHapusFootball betting has arrived in the U.S. and this will continue 토토사이트 to spread throughout the U.S., This site can be found at: www.safestbettingsites.com.